Dua calon wakil presiden pada Pilpres 2004, Solahuddin Wahid dan Hasyim Muzadi, diperiksa KPK, digedung KPK, Jakarta Selasa (19/6). Hal ini terkait karena mereka telah mengakui ikut menerima aliran dana non-bujeter Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP).
Hasyim Muzadi tiba terlebih dahulu di Gedung KPK pada pukul 09.10 WIB. Hasyim yang mengenakan kemeja batik warna coklat langsung menuju ruang pemeriksaan tanpa memberi keterangan pada wartawan.
Pria yang dipasangkan dengan Megawati pada Pilpres 2004 itu hanya melambaikan tangan dan tersenyum kepada wartawan yang menunggu.
Sementara itu, Gus Solah tiba sekitar 40 menit kemudian. Seperti halnya Hasyim, Gus Solah yang mengenakan kemeja batik warna abu-abu langsung menuju ruang pemeriksaan tanpa memberi keterangan apa pun.
Gus Solah dan Hasyim Muzadi adalah dua nama dari sejumlah orang yang masuk daftar pemeriksaan KPK.
Setelah keluar dari tempat pemeriksaan, Gus Solah menyatakan bahwa semua calon presiden menerima dana DKP. "Mengakui atau tidak mengakui, langsung atau tidak langsung, resmi atau tidak resmi, rasanya hampir semua capres menerima," kata Gus Solah kepada wartawan.
Untuk itu, katanya, KPK seharusnya memeriksa siapapun yang namanya disebut di pengadilan sebagai penerima dana non budgeter DKP. Terkait dengan pemeriksaan yang dijalaninya, Gus Solah mengatakan, menerima uang dari Rokhmin Dahuri tiga tahun lalu.
Namun demikian, menurut dia, uang itu tidak dia terima langsung, tetapi melalui tim pendukungnya. "Kalau menurut catatan Pak Rokhmin itu Rp200 juta," kata Gus Solah dengan nada enteng.
Sebelumnya, 31 Mei, Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan Tumpak Hatorangan Panggabean, mengatakan akan segera memanggil semua nama yang disebut dalam persidangan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri.
"Kita sudah bikin undangannnya, mungkin minggu-minggu depan sudah kita layangkan. Saya tidak bisa jelaskan nama-namanya, tapi tentunya anda sudah tahu beberapa nama yang telah disebut di persidangan," kata dia. (Ant/OL-03)
Sebelumnya tanggal 31 Mei, Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan, Tumpak Hatorangan Panggabean, mengatakan akan segera memanggil semua nama yang disebut dalam persidangan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri.
"Kita sudah bikin undangannnya, mungkin minggu-minggu depan sudah kita layangkan. Saya tidak bisa jelaskan nama-namanya, tapi tentunya anda sudah tahu beberapa nama yang telah disebut di persidangan," kata Tumpak.
© Copyright 2024, All Rights Reserved