Golkar tidak mempersoalkan adanya pertemuan sejumlah partai politik lain untuk mengimbangi aliansi Golkar-PDIP terkait pembahasan empat RUU bidang politik di DPR. Bahkan Wakil Ketua Umum DPP Golkar Agung Laksono mengatakan pihaknya juga terbuka untuk melakukan komunikasi dengan partai lain, selain dengan PDIP.
Hal tersebut dikemukakan Agung Laksono di Gedung DPR/MPR Jakarta, Selasa (26/6). Agung juga mengemukakan bahwa pertemuan Surya Paloh dengan Taufik Kiemas di Medan bukan untuk menggalang koalisi. Kedua tokoh partai hanya silaturahmi.
"Sejak semula ketika ada pertemuan silaturahmi antara Golkar dengan PDIP (di Medan pekan lalu), dalam hati saya mengapa hanya Golkar dengan PDIP. Dalam hati saya dengan partai-partai lain juga, dengan Partai Demokrat, PKB, PPP, PAN dan lainnya yang juga menjunjung tinggi nilai kebangsaan, pluralisme dan heterogenitas," kata Agung kepada wartawan.
Agung menyatakan, pertemuan-pertemuan itu penting sekaligus untuk mereduksi partai reformasi atau partai Orde Baru. "Tidak ada istilah itu. Dalam kamus politik yang ada partai nasionalis, sektarian dan partai agama," ujar Ketua DPR tersebut. Karena itu, Golkar tidak khawatir adanya pertemuan sejumlah partai politik yang tidak mengikusertakan Golkar-PDIP. "Kita tidak khawatir," kata Agung dengan santai.
Seperti diketahui sejumlah partai politik menyelenggarakan pertemuan di Jakarta, Selasa (26/6) malam, untuk mempersiapkan strategi dalam pembahasan RUU paket politik. Partai itu berkumpul untuk mengimbangi aliansi Golkar-PDIP. Partai tersebut adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Bintang Reformasi (PBR) serta PAN.
Menurut Ketua DPP PPP Lukman Hakim Saefuddin aliassi itu untuk mengimbangi Golkar-PDIP dalam pembahasan UU paket politik yang mulai dibahas DPR melalui dua Pansus. "Setidaknya pembahasan nanti bisa imbang dan tidak menguntungkan dua parpol besar," ujar Lukman kepada wartawan.
Sementara itu Ketua DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Yusron Ihza Mahendra menyatakan ada gerakan partai besar untuk mereduksi keberadaan partai kecil melalui pembahasan RUU paket politik. Aliansi yang dibangun PDIP dan Golkar dalam pertemuan di Medan Sumatera Utara, memunculkan kekhawatiran sekaligus memiliki dampak negatif terhadap partai politik di luar dua partai besar tersebut. Parpol -parpol kecil menilai koalisi itu dibangun untuk menjegal partai-partai kecil di Pemilu 2009.
Karena itu, kata Yusron, beberapa partai-partai kecil di luar PDIP dan Golkar berencana merespons pertemuan dua partai besar itu. Ketua Umum DPP PBR Bursah Zarnubi membenarkan adanya pertemuan partai-partai selain Golkar dan PDIP.
© Copyright 2024, All Rights Reserved