Pemerintah Filipina mengumunkan telah berakhirnya operasi militer di Kota Marawi, Filipina Selatan yang berlangsung selama 5 bulan. Miiter Filipina telah memenangkan pertempuran atas militan pro ISIS di kota tersebut.
“Tidak ada lagi militan di Marawi," kata Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana kepada wartawan di Clark di sela pertemuan para menteri pertahanan Asia Tenggara, Senin (23/10).
Panglima angkatan bersenjata Filipina Jenderal Eduardo Ano mengungkapkan sedikitnya 42 jenazah pemberontak ditemukan di dua gedung dan di sebuah masjid di zona pertempuran.
Komandan militer utama Filipina mengumumkan kemenangan total atas militan pro ISIS di kota Marawi. Meski begitu, pasukan Filipina terus memberikan tekanan ke beberapa pos pertahanan militan yang tersisa untuk menyelesaikannya.
“Saya ingin mengatakan itu sudah selesai. Ini adalah kemenangan total dan sempurna bagi pasukan," kata komandan Gugus Tugas Marawi, Brigjen Danilo Pamonag, dalam upacara pemulangan Tim Pendaratan Batalion Marinir ke-10 (MBLT10) di Marawi.
“Anda menunjukkan tekad untuk menyelesaikan kampanye ini. Dalam lima bulan terakhir, Anda memulai dengan sekitar 3.000 bangunan atau bangunan untuk dibersihkan dan Anda adalah yang pertama mencapai garis finish dan yang pertama yang mencapai tujuan akhir," tuturnya kepada pasukan seperti dikutip dari Anadolu, Minggu (22/10).
Pamonag menggambarkan misi mereka di Marawi sebagai salah satu pertempuran perkotaan yang paling sukses yang telah mereka ikuti sejak Perang Dunia II. Ia juga mengatakan bahwa ini adalah ujian bagi tekad mereka.
Presiden Rodrigo Duterte sebelumnya mengunjungi Marawi dan mengumumkan pembebasannya dari pengaruh teroris yang menewaskan 897 orang. Filipina memperkirakan pembangunan kembali daerah yang rusak parah akibat pertempuran itu dapat menelan biaya setidaknya US$ 971 juta.
© Copyright 2024, All Rights Reserved