Pemerintah Filipina akan memberlakukan tes narkoba bagi calon mahasiswa sebagai persyaratan untuk masuk universitas. Kebijakan dari Komisi Pendidikan Atas Filipina tersebut sebagai bagian perang melawan narkoba yang digencarkan Presiden Rodrigo Duterte.
Kepala Komisi Pendidikan Atas, Julito Vitriolo, mengatakan, kebijakan itu akan diberlakukan tahun depan. “Ini lahir dari seruan Presiden untuk menjadikan kampus-kampus bebas narkoba, karena kita melihat efek meluas dari penggunaan narkoba," ujar Vitriolo seperti dilansir kantor berita Reuters, Jumat (02/09).
“Yang penting adalah para mahasiswa tidak memakai narkoba. Itu (narkoba) akan menjadi pencegah jika mereka ingin melanjutkan studi mereka," ujar dia.
Dikatakan Vitriolo, bagi mereka yang terbukti positif menggunakan narkoba akan diharuskan menjalani rehabilitasi terlebih dahulu sebelum mendaftar ke universitas. Selama ini, tes narkoba untuk masuk universitas dilakukan secara sukerala, bukan sebuah keharusan.
Sejak Duterte mengkampanyekan perang terhadap narkoba, lebih dari 2 ribu orang telah tewas. Duterte bersikeras bahwa sebagian besar dari mereka yang tewas ditembak polisi adalah para tersangka penjahat narkoba yang melawan saat ditangkap. Sisanya adalah mereka yang tewas dalam perang antar geng.
© Copyright 2024, All Rights Reserved