Tim penyelam Korea Selatan, Minggu (20/04), berhasil menemukan 58 korban meninggal dalam kapal Feri Sewol yang tenggelam, Rabu (16/04) lalu. Tim tersebut berhasil masuk ke kabin kapal feri yang ternggelam itu. Sedangkan 246 penumpang masih belum ditemukan, sebagian besar korban adalah siswa SMA.
Ratusan penyelam dari angkatan laut dan relawan berjuang untuk bisa membuka pintu kabin di tengah-tengah suhu air yang hanya mencapai 12 derajat Celcius.
Sejumlah penyelam mengaku jarak pandang yang terbatas di lokasi pencarian juga menjadi kendala dalam melakukan evakuasi korban kapal yang tenggelam di barat daya Jindo dengan membawa 476 penumpang tersebut.
“Pada Sabtu (19/04), penyelam berhasil menghancurkan jendela kapal dan menemukan mayat untuk pertama kalinya di dalam kabin,” kata salah satu petugas penjaga pantai seperti dikutip dari VOAnews, Minggu (20/04).
Menurut penjaga pantai, pelacak data menunjukkan, kapal membelok dengan tajam sebelum akhirnya tenggelam.
Jaksa Korea Selatan mengatakan, kapal Ferry itu dikemudikan oleh tiga navigasi berusia 26 tahun dan pertama kalinya berlayar di daerah itu. Pihak berwenang telah mengkonfirmasi, saat kejadian kapten kapal Lee Joon-seok meninggalkan ketiga nakhoda yang belum berpengalaman di ruang kemudi.
Pada Sabtu (19/04), kapten dan ketiga navigasi dengan salah satu anggota kru lainnya ditangkap atas tuduhan kelalaian tugas yang menyebabkan kecelakaan.
“Kapten juga memerintahkan penumpang untuk tetap duduk saat ferry mulai bergulir miring. Tak hanya itu, kapten juga diduga sengaja memblokir jalan keluar pagi para penumpang,” demikian dilaporkan kantor berita Korea Selatan Yonhap.
Sampai saat ini pihak berwenang belum menetapkan penyebab pasti tenggelamnya kapal ferry. Namun, diduga akibat miringnya kapal yang memuat 180 kendaraan bergeser ke satu sisi ditambah dengan muatan lainnya yang hampir mencapai 1.200 ton.
© Copyright 2024, All Rights Reserved