Kapolri Jenderal Badrodin Haiti akan mengunjungi Poso, Sulawesi Tengah pada pekan depan. Kunjungannya itu untuk melakukan evaluasi atas operasi Tinombala, upaya pengejaran terhadap pimpinan kelompok teror Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah yang tengah berlangsung.
“Saya mau ke sana, evaluasi. Karena evaluasi biasa dilakukan," ujar Badrodin kepada pers, Senin (11/04).
Dikatakan Badrodin, rencananya evaluasi akan dilakukan pekan depan. Hal ini, ujar dia, untuk mengefektifkan operasi yang sudah berlangsung sejak Januari itu.
Sekedar informasi, Operasi Tinombala dilaksanakan menggantikan operasi Camar Maleo yang digelar dalam empat jilid pada 2015 lalu. Meski gagal menangkap Santoso, operasi ini berhasil melumpuhkan salah satu anak buahnya, Daeng Koro.
Badrodin mengatakan Santoso masih bisa terus menghindari kejaran aparat hingga hari ini. "Ini tidak mudah seperti yang diharapkan," ujarnya.
Walau demikian, belum ada rencana penambahan pasukan dalam operasi yang juga dibantu TNI ini. Diketahui operasi Tinombala mengarahkan 2.000 personel dari kedua institusi. “Tidak ada tambahan pasukan," tegas Kapolri.
Santoso adalah salah satu buron paling dicari polisi karena diduga bertanggungjawab atas serangkaian aksi teror satu dekade terakhir. Selain itu, dia juga diduga berkaitan erat dengan kelompok radikal di Filipina.
Santoso sendiri saat ini masih dikelilingi oleh 30 orang anggotanya, termasuk istrinya. Dia dan anak buahnya dipercaya bersembunyi di pegunungan yang sulit dijangkau di kawasan Poso. Polisi mengklaim gerak Santoso telah makin sempit, karena aparat mengepung lokasi persembunyiannya itu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved