Semenjak Soeharto mundur dari panggung kekuasaan politik Orde Baru 21 Mei empat tahun silam, Indonesia memasuki era baru yang dikenal sebagai era reformasi. Dalam perjalanannya, agenda reformasi yang menjanjikan perbaikan dan pembaharuan disegala bidang malah kian tak jelas dan dikubur oleh elit politik baru.
Wajar saja, jika peringatan empat tahun reformasi di berbagai daerah kali ini ditandai dengan aksi-aksi unjuk rasa mahasiswa dan LSM. Aksi-aksi ini umumnya menyuarakan kekecewaan terhadap pelaksanaan agenda reformasi. Pemerintahan Megawati-Hamzah Haz sejauh ini dinilai justru menghambat dan menguburkan agenda-agenda reformasi, misalnya, pemberantasan KKN.
Seorang pengamat sosial berkelakar, jika dulu KKN dilakukan ‘dibawah meja’ maka sekarang ini KKN dilakukan terang benderang ‘diatas meja’. Penegakkan hukum masih belum maksimal. Sementara demokratisasi politik justru berjalan tanpa arah.
Beberapa aktivis mahasiswa dari berbagai elemen gerekan di Jakarta yang sempat berbincang dengan politikindonesia.com mengungkapkan kekecewaannya. Kalangan mahasiswa menganggap pemerintahan Megawati tak mampu memberantas KKN dan justru terjebak dalam perilaku KKN yang mengerikan.
“Bagaimana mungkin kita berharap pada pemerintahan seperti ini.” Para mahasiswa berjanji akan terus menggelindingkan aksi-aksi dan mendesak empat elit politik (Megawati, Hamzah Haz, Amien Rais dan Akbar Tanjung) untuk mundur. “Mereka telah gagal, lebih baik mundur,” teriak mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR awal pekan ini.
Soal penuntasan agenda reformasi memang membuat semua orang sedih dan marah. Perilaku elit politik justru malah menabrak dan tak peduli dengan amanat reformasi. Perilaku KKN masih merajalela. Perjuangan mahasiswa dilupakan begitu saja.
Menanggapi terbengkalainya agenda reformasi, Ketua MPR Amien Rais yang dulu dikenal sebagai seorang tokoh reformasi membenarkan dan menyesali hal tersebut. Namun Amien menilai, hal itu merupakan kesalahan kolektif bangsa dan tak adil jika hanya dibebankan kepada Megawati saja. "Ini kesalahan berangkai. Tidak fair jika hanya dibebankan kepada Mega. Ini kesalahan kolektif bangsa. Yang penting pemerintah sekarang punya visi untuk recovery ekonomi," katanya di Jakarta, Selasa (21/05/2002).
Menanggapi soal kelambanan menangani kasus-kasus KKN, Amien berharap Presiden Megawati harus berani memberantas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) untuk menuntasan agenda reformasi. Karena selama ini yang ditangkap atau yang diproses hukum hanya yang kecil-kecil, sedang yang besar cuma kosmetik.
"Sebagai salah seorang anak bangsa saya meminta Mbak Mega perlu berpikir untuk berani memberantas KKN. Buktikan secara meyakinkan, rakyat pasti di belakang pemerintah," tandas Amien.
Diakuinya, empat tahun reformasi bukan membuat kita tersenyum bahagia, tapi malah mengerutkan dahi karena banyaknya masalah. Salah satunya adalah soal KKN yang belum bisa diberantas.
© Copyright 2024, All Rights Reserved