Bupati Trenggalek Emil Dardak mengaku telah berkomunikasi dengan PDIP terkait dengan langkahnya maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2018. Ia telah menemui Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan menyampaikan niatnya itu.
“Saya sudah berbicara dengan baik-baik dengan Sekjen PDIP. Intinya saya sudah berbicara dan menemui dengan iktikad baik dan direspon dengan sangat baik," aku Emil seusai menerima rekomendasi dukungan DPP Golkar di Kantor DPP Golkar Jakarta, Rabu (22/11).
Emil mengatakan dalam setiap langkahnya mengabdi untuk negeri, dirinya selalu berserah diri kepada Allah SWT. Dia meyakini keputusannya maju mendampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur merupakan yang terbaik pula bagi masyarakat Trenggalek.
“Saya memilih melihat ke depan. Tentu pilihan menjadi tanggung jawab masing-masing. Niat saya bersedia mendampingi Ibu Khofifah karena saya sudah melihat visi-misi beliau dan insya Allah dengan niat pengabdian maka yang diuntungkan masyarakat, bangsa dan negara," ujar Emil.
Sejumlah kader PDIP mengungkapkan kekecewaannya, karena Emil yang merupakan kader partai itu diusung oleh pihak lain. Padahal, PDIP adalah pengusung Emil di Pilkada Trenggalek.Untuk Pilkada Jatim, PDIP telah memutuskan untuk mengusung pasangan Saifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas.
Meski demikian, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan partainya menghormati pilihan polutik Emil.
“Setiap warga negara memiliki hak konstitusional untuk memilih dan dipilih. Pilihan Emil Dardak sah-sah saja. Sebagai seorang yang lama berpendidikan Barat, wajar jika memandang proses kepemimpinan sebagai proses loncatan karier sebagai hak individu sebagaimana diagungkan di Barat," kata Hasto.
© Copyright 2024, All Rights Reserved