Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengapresiasi langkah Polri yang telah menangkap terduga pelaku penyiram air keras ke penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Penangkapan itu menjawab keluhan masyarakat yang menilai penanganan kasus Novel berjalan lamban.
"Atas keberhasilan tersebut, yang akhirnya menjawab dan merespons keluhan masyarakat atas penanganan kasus Novel Baswedan yang dianggap lamban," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR Benny K Harman melalui keterangan tertulis, Kamis (11/05).
Pihaknya mendukung dan berharap aparat kepolisian dapat mengusut tuntas kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK tersebut. “Sehingga kedepan masyarakat percaya atas kinerja aparat kepolisian," ujar dia.
Lebih jauh, politisi Partai Demokrat itu mendorong Presiden Joko Widodo untuk membentuk Tim Pencari Fakta yang independen terkait kasus penyiraman Novel. "Langkah tersebut untuk mencari tahu siapa pelakunya dan apa motif mereka harus diselediki, pelaku harus ditindak tegas dan diproses secara hukum," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, pihak kepolisian mengamankan seorang pria berinisial AL terkait kasus penyerangan dengan air keras terhadap Novel. Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, AL diamankan setelah penyidik Mabes Polri dan Polda Metro Jaya menemui Novel yang sedang dirawat di rumah sakit di Singapura.
"Beberapa hari lalu tim Polda Metro Jaya dan Bareskrim ke Singapura untuk temui saudara Novel Baswedan. Dari sana dapat keterangan ada satu orang yang dicurigai kemudian tim melakukan penyelidikan dan upaya paksa penangkapan terhadap seseorang berinisial AL," kata Setyo.
Saat ini polisi masih memeriksa alibi AL yang telah diamankan. "Saat ini AL ini sedang kita dalami, sedang kita cek CDR (call data record) miliknya, kita cek ponsel di mana, saat kejadian di mana, jadi kita masih bekerja," ujar dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved