Masyarakat diminta bersabar menunggu hasil penyelidikan atas kecelakaan pesawat Merpati, di Kaimana, Papua Barat, Sabtu lalu. Dengan begitu tak terjadi kesimpangsiuran berita seperti saat ini.
Kepada pers, Senin (09/05), Direktur Utama Merpati Sarjono Jhony Citrokusumo membantah telah terjadi kerusakan badan pesawat saat terjadinya kecelakaan Merpati itu.
Menurut Sarjono Jhony Citrokusumo dua saksi mata menyebut pesawat itu terbang terlalu rendah sebelum akhirnya jatuh di perairan Kaimana. Itu artinya, segala kemungkinan mungkin terjadi. Untuk memastikan penyebab kecelakaan itu, masih diselidiki oleh KNKT. Termasuk penyelidikan dari kotak hitam yang telah ditemukan.
Sarjono menyebutkan, akhir-akhir ini ada pendapat berseliweran, yang menyebut pesawat ini meledak, patah sayap dan sebagainya. Ia mengatakan, pesawatnya tidak meledak. "Berdasar saksi mata dan olah lapangan, pesawat ini tidak patah sayapnya dan kemudian jatuh."
Sarjono Jhony Citrokusumo menambahkan kini kotak hitam tersebut ada di Biak untuk dibawa ke Jakarta dan langsung dibawa ke China.
Saat ini tim pencari korban masih mencari tiga korban yang belum ditemukan. Mereka adalah pilot, kopilot dan seorang penumpang. Secara keseluruhan kecelakaan itu menewaskan 25 orang penumpang dan awaknya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved