Jajaran Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang dipimpin Megawati Soekarnoputri menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (22/03). Sejumlah hal disampaikan dalam pertemuan tersebut.
Megawati hadir bersama anggota Dewan Pengarah BPIP yakni Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, KH Maruf Amin, Prof Dr Syafii Maarif, KH Said Aqil Siroj, Prof Dr Andreas Anangguru Yewangoe, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, dan Sudhamek.
Sementara itu, Jokowi didampingi Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Menko Polhukam Wiranto, Menkum HAM Yasonna Laoly, dan MenPAN-RB Asman Abnur.
Dalam pertemuan itu, Megawati mengucapkan terima kasih kepada Jokowi yang telah meningkatkan unit kerja ini menjadi selevel kementerian.
“Diputuskan oleh presiden unit kerja menjadi BPIP. Alhamdulillah Bapak Presiden, hal tersebut telah terealisir, atas nama semuanya yang ada di BPIP mengucapkan terima kasih,” ujar Megawati.
Megawati bercerita, anggota Dewan Pengarah BPIP yang berisikan tokoh-tokoh senior kerap mendesaknya agar segera melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi. “Beliau-beliau yang sepuh ini agak rewel tanya sama saya “Kapan ya, Bu?," ujar Mega.
Megawati juga mengatakan, banyak permintaan kepada BPIP untuk menyampaikan materi ideologi Pancasila. Salah satunya pertemuan dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian pada hari Rabu (21/03).
“Mereka bersedia untuk kami undang antara lain 1 bulan ini kami tatap muka dengan Panglima, kemarin dengan Kapolri, lalu Kepala BIN, permintaan ceramah diminta mereka dan kami membantu," ucap Megawati.
Kepada Jokowi, Megawati juga menyampaikan hasil pertemuan dengan pimpinan MPR beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu disepakati adanya amendemen terbatas terhadap UUD 1945.
“Yang ingin kami laporkan adalah pertemuan dengan MPR yang menurut saya hal ini harus segera dilaporkan ke bapak presiden," kata Megawati.
© Copyright 2024, All Rights Reserved