Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengingatkan kembali warga Muhammadiyah yang terjun kedunia politik, agar tidak membawa-bawa nama Muhammadiyah dalam berpolitik.
"Berpolitik hak bebas bagi warga Muhammadiyah seiring dengan banyaknya partai politik (parpol), tapi jangan membawa nama Muhammadiyah," katanya dalam acara Pengajian Bulanan PP Muhammadiyah yang bertemakan "Muhammadiyah Dalam Penyelenggaraan Negara: Rahmat Atau Bencana", di Jakarta, Rabu malam.
Din menegaskan Muhammadiyah akan tetap pada {platform}-nya berada pada politik kebudayaan dan kebangsaan hingga harus disucikan dari permasalahan yang membawa atribut parpol.
Sementara itu Ketua Komisi Yudisial (KY), Busyro Muqoddas yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, penyelenggaraan pemerintahan baik di tingkat daerah maupun nasional, saat ini membutuhkan kader-kader yang berasal dari Muhammadiyah.
"Pasalnya kader-kader Muhammadiyah itu sudah terdidik seiring pola kaderisasinya yang tersistem hingga melahirkan mereka yang egaliter dan inovatif," katanya yang juga aktifis Muhammadiyah.
Selain itu, kata dia, banyaknya lembaga pendidikan yang dimiliki Muhammadiyah hingga banyak memiliki potensi kaderisasi yang bisa mengabdikan dirinya untuk bangsa dan negara. "Lembaga pendidikan yang dimiliki Muhammadiyah merupakan kekuatan untuk melahirkan kader-kader," katanya.
Hal senada dikatakan pula oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Hatta Rajasa, yang juga menjadi pembicara dalam acara tersebut."Kader Muhammadiyah harus perbanyak berada di semua lini baik di legislatif maupun lembaga negara, dan kader juga jangan bisa diam saja namun harus melakukan sesuatu untuk tanah air," katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved