Kemarin, Jumat (06/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,85 persen menjadi 4.180,79. Anjloknya IHSG ini seiring derasnya dana asing yang keluar dari pasar modal. IHSG secara year to date telah minus 3,15 persen.
Kemarin, banyak investor yang mencatatkan aksi jual bersih (net sell). Net sell asing tercatat Rp718,8 miliar. Angka penjualan ini menambah besar jumlah dana asing yang keluar dari pasar saham. Sejak akhir 2012, total jual bersih investor asing di saham mencapai Rp16,53 triliun.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, jatuhnya IHSG beberapa hari belakangan masih berkaitan dengan isu pemangkasan stimulus moneter (tappering) di Amerika Serikat.
“Di sisa tahun ini, IHSG masih dalam tren turun karena investor asing masih melakukan aksi jual. "Kekhawatiran investor asing mulai berlebihan sehingga akan terus menggerus IHSG," kata Satrio.
Namun Satrio yakin, IHSG masih bisa bertengger di atas level 4.100 pada akhir tahun ini. Sedangkan pada pertengangan Desember ini masih bakal ada risiko koreksi. Namun ada potensi rebound secara teknikal.Sebab investor asing yang berinvestasi di pasar modal Indonesia juga kini tengah menunggu untuk berinvestasi dengan kebijakan fraksi harga baru di tahun depan.
"Mereka menunggu berlakunya aturan fraksi harga baru yang bisa akumulasi dengan selisih harga yang relatif lebih rendah selisihnya," kata Satrio.
Ada pun kisaran support IHSG kini berada di 4.000-4.150.Ketika IHSG menyentuh level tersebut maka investor bisa mulai akumulasi beli. IHSG berpotensi kembali bullish didorong sentimen window dressing di akhir tahun.
© Copyright 2024, All Rights Reserved