Muhammadiyah menegaskan bahwa lembaganya tidak akan memberikan dukungan kepada pasangan Capres dan Cawapres mana pun dalam pemilihan presiden dan wakil Presiden mendatang. Muhammadiyah tidak mau terlibat dalam politik kekuasaan.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin usai membuka Tanwir Muhammadiyah di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (23/05). “Muhammadiyah tidak terlibat dalam politik kekuasaan, makanya secara lembaga kami tidak mencalonkan Capres-Cawapres maupun memberikan dukungan, itu bukan ranah kami," ujar Din.
Soal pilihan pribadi, Din mengatakan itu juga akan tetap menjadi rahasia pribadi masing-masing. "Saya tidak ingin seperti ketua organisasi masyarakat lain yang menyatakan pilihannya terhadap capres dan cawapres, biarkan ini menjadi rahasia saya dan Tuhan," ujar Din.
Kepada warga Muhammadiyah, Din berpesan agar mempelajari betul visi dan misi yang ditawarkan Capres-Cawapres sebelum menentukan pilihan. Rencananya Sabtu (24/5) besok, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla serta Prabowo-Hatta Rajasa akan menyampaikan visi-misi mereka di hadapan peserta Tanwir Muhammadiyah.
“Saya juga berpesan agar warga Muhammadiyah tidak terpesona atau terpedaya oleh bujukan dan rayuan dari kehidupan politik dan proses politik yang dapat memalingkan Muhammadiyah sebagai gerakan pencerahan. Karena dalam perjalanan sejarahnya, Muhammadiyah tidak berpolitik," tegas Din.
Ia menegaskan, politik Muhammadiyah adalah politik moral amar maruf nahi munkar. “Muhammadiyah harus menjadi potensi besar menggalang potensi madani yang memiliki kearifan untuk meluruskan politik Indonesia dan meluruskan kiblat bangsa kita," tandas Din.
© Copyright 2024, All Rights Reserved