Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada triwulan II-2018 mengalami pertumbuhan 5,27 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun tahun lalu, yang berada di angka 5,01 persen.
“Pertumbuhan ekonomi 5,27 persen ini merupakan capaian yang menggembirakan tapi saya perlu highlight bahwa target pertumbuhan ekonomi pada tahun ini 5,4 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Senin (06/08).
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2018 didukung oleh semua lapangan usaha. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa lainnya sebesar 9,22 persen, diikuti jasa perusahaan sebesar 8,89 persen, dan transportasi-pergudangan sebesar 8,59 persen.
Dari sisi penciptaan sumber pertumbuhan ekonominya, industri pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,84 persen, diikuti perdagangan besar-eceran, reparasi mobil-sepeda motor sebesar 0,69 persen, pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 0,64 persen, konstruksi sebesar 0,55 persen, dan transportasi- pergudangan sebesar 0,35 persen.
“Industri pengolahan nonmigas tumbuh meningkat terutama pada industri makanan dan minuman, produksi tekstil dan pakaian jadi, dan produksi barang dari kulit dan karet," kata Suhariyanto.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan terjadi pada semua komponen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 8,71 persen, diikuti komponen ekspor barang dan jasa sebesar 7,7 persen, dan komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 5,87 persen.
“LNPRT tumbuh 8,71 persen dibandingkan triwulan II-2017 8,52 persen. Menguatnya karena kegiatan kampanye dan pemungutan suara di 171 daerah dan juga persiapan pemilu legislatif serta berbagai aktivitas partai politik berskala nasional," ujar Suhariyanto.
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonominya, komponen pengeluaran konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) merupakan komponen dengan sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 2,76 persen, diikuti komponen PMTB sebesar 1,86 persen. Sementara sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia dari komponen lainnya sebesar 0,65 persen.
"Pertumbuhan ekonomi triwulan 5,27 persen ini salah satu pemicunya yaitu momen Ramadan dan momen Lebaran. Pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh meningkat terutama pada kelompok restoran dan hotel, kelompok makanan dan minuman, selain restoran, serta transportasi dan komunikasi," katanya.
Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) sendiri atas dasar harga berlaku triwulan II-2018 mencapai Rp3.683,9 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.603,7 triliun.
© Copyright 2024, All Rights Reserved