Cuaca di wilayah Jawa Barat tengah berada pada musim pancaroba menuju musim kemarau. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meningkatkan pemantauannya terhadap 35 kecamatan yang rawan kekeringan. Tahun lalu, puluhan kecamatan ini mengalami dampak kekeringan saat musim kemarau.
Data BPBD Kabupaten Sukabumi menyebutkan, ke 35 kecamatan ini tersebar mulai dari selatan hingga utara Sukabumi. Di antaranya Kecamatan Jampang Tengah, Pabuaran, Cidadap, Ciemas, Cicantayan, Cimanggu, dan Caringin.
“Sebenarnya semua kecamatan yang berjumlah 47 rawan kekeringan,’’ ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kabupaten Sukabumi, Irwan Fajar, kepada pers, Kamis (23/05).
Namun, pada tahun lalu yang melaporkan adanya dampak kekeringan hanya 35 kecamatan. Dampak kekeringan, ujar dia, bisa berupa warga kesulitan memperoleh air bersih dan kesulitan pengairan bagi areal pertanian. Sehingga sejumlah masalah ini harus bisa diantisipasi sejak dini.
Dari pantauan BPBD, meskipun sudah masuk musim kemarau namun warga belum merasakan dampak kekeringan. Hal ini disebabkan masih terjadi hujan yang merata di beberapa kecamatan.
Meskipun begitu, BPBD tetap melakukan sejumlah upaya antisipasi. Misalnya, merencanakan rapat koordinasi penanganan ancaman kekeringan yang melibatkan sejumlah instansi terkait. Pertemuan ini sebelumnya pernah digelar pada tahun sebelumnya. Hasilnya, saat ini sudah ada beberapa alat penampung air yang ditempatkan PDAM di sejumlah titik rawan kekeringan seperti di Kecamatan Purabaya dan Sagaranten. “Selain itu, Dinas Pertanian Tanaman Pangan (DPTP) menyiapkan bantuan pompa bagi petani,” ujar Irwan.
Lebih jauh Irwan mengungkapkan, pada Juni mendatang, BPBD akan melakukan pemetaan daerah rawan kekeringan. Upaya ini untuk memastikan keakuratan data agar upaya penanganan bencana kekeringan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Data Pemkab Sukabumi menyebutkan, pada 2012 lalu jumlah luasan yang kekeringan mencapai sebanyak 7 ribu hektare. Sebanyak 2.499 hektare di antaranya mengalami gagal panen (puso). Jumlah kerugian yang dialami petani mencapai ratusan miliar.
© Copyright 2024, All Rights Reserved