Australia meminta Indonesia untuk menjaga kedaulatan di perbatasannya sendiri. Langkah tersebut merupakan cara terbaik bagi Indonesia dalam merespon Operasi Kedaulatan Perbatasan yang dijalankan Pemerintah Australia.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (menlu) Australia Julie Bishop kepada media lokal menanggapi isu adanya perahu pengangkut imigran gelap yang dikembalikan ke Indonesia setelah gagal memasuki wilayah perairan Australia.
"Cara terbaik bagi Indonesia menanggapi Operasi Kedaulatan Perbatasan adalah dengan menegakkan kedaulatan di perbatasannya,” kata Bishop.
Operasi Kedaulatan Perbatasan (Operation Sovereign Borders) merupakan kebijakan Pemerintahan Tony Abbott dalam mencegah kedatangan perahu pengangkut imigran gelap ke Australia. Dengan kebijakan itu, perahu yang berhasil dicegat akan dipulangkan ke negara asalnya.
Sejauh ini sejumlah perahu asal Indonesia yang mengangkut imigran itu telah dicegat dan diusir dari wilayah perairan Australia. Menurut Bishop, operasi ini diperlukan sebab perahu asal Indonesia dengan kru warga Indonesia dengan tujuan melanggar kedaulatan Australia, dan difasilitasi oleh sindikat penyelundupan manusia.
"Saya juga menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan pihak Indonesia mengenai kejahatan penyelundupan manusia, termasuk pelanggaran paspor dan visa, dan memastikan apakah kapten dan awak perahu itu merupakan bagian sindikat atau merupakan orang bayaran dari sindikat itu," kata Bishop.
Sementara itu, Perdana Menteri Tony Abbott menyatakan hanya ada satu hal yang perlu dikatakan, yaitu pihaknya berhasil menghentikan kedatangan perahu ke Australia. "Hal itu baik untuk Australia, dan baik pula untuk Indonesia," kata Tony Abbott.
Pemulangan perahu tersebut menjadi isu hangat di Australia karena adanya tuduhan bahwa petugas perbatasan Australia menyuap kapten dan awak kapal asal Indonesia masing-masing sebesar 5.000 dolar. Tujuannya agar kapten dan awak kapal yang perahunya berhasil dicegat petugas patroli Australia bersedia membawa para imigran asal Sri Lanka itu kembali ke wilayah Indonesia.
Tuduhan itu sendiri dilontarkan oleh penumpang perahu yang mengaku sebagai pencari suaka, dan mencoba masuk wilayah perairan Australia dari Indonesia.
Juru bicara Oposisi urusan Keimigrasian Richard Marles mengatakan, secara resmi telah meminta dilakukannya penyelidikan atas tuduhan penyuapan tersebut. "Jika benar terjadi, ini sangat patut dipertanyakan dasar hukumnya," kata Marles.
Pekan ini, Partai Hijau dan Partai Buruh Australia yang beroposisi akan meminta penjelasan pihak berwenang mengenai tuduhan tersebut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved