Bank Indonesia (BI) memperkirakan laju indeks harga konsumen (IHK) pada bulan Oktober akan kembali mencetak deflasi. Bank Indonesia optimistis hingga akhir bulan, laju inflasi akan semakin membaik.
"Oktober minggu ketiga masih deflasi 0,09 persen. Tetapi, estimasi harga Oktober berdasarkan survei pemantauan harga, bulan ini tetap 0,09 persen. Secara year to date (ytd) 2,15 persen, year on year (yoy) 6,4 persen. Ini rendah sekali," kata Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo di Surabaya, Selasa Malam (27/10).
Menurut Perry, pendorong terbesar deflasi bulan ini, di antaranya adalah harga cabai, bawang merah, serta beras yang tidak mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Namun, beberapa harga pangan lain masih terindikasi mengalami peningkatan.
"Harga cabai, bawang merah, beras masih cukup rendah. Yang naik itu ada pangan lain. Tetapi, harga bahan makanan masih cukup rendah. Semuanya itu bukti kalau terkendali," ujar Perry.
Perry mengatakan, dengan sisa 2 bulan, dia optimistis laju IHK akan terus tercatat deflasi, seiring dengan berbagai indikator perekonomian dalam negeri yang mulai mengalami pemulihan.
"Tinggal 2 bulan, kemungkinan akan rendah. Ekonomi triwulan tiga dan empat itu kami perkirakan membaik. Ini sudah menunjukan suatu perbaikan," kata Perry.
Bank Indonesia juga mencatat defisit transaksi berjalan (CAD) sebesar 2,1 persen dari produk domestik bruto (PDB).
© Copyright 2024, All Rights Reserved