Hujan deras yang mengguyur wilayah Solo dan sekitarnya telah menyebabkan sungai Bengawan Solo dan sejumlah anak sungai meluap. Banjir melanda sejumlah wilayah, dan menyebabkan ribuan warga terpaksa mengungsi.
Di Sukoharjo, sekitar 1.500 warga di 5 kecamatan terpaksa mengungsi sejak tengah malam tadi. Jumat (20/02) pagi ini, ketinggian air dilaporkan semakin meningkat karena debit air dari hulu tak tertampung badan sungai.
“Genangan air di permukiman warga mulai terjadi sejak pukul 23.00 WIB tadi malam. Saat ini sekitar 1.500 warga di 5 kecamatan mengungsi, yaitu di Kecamatan Sukoharjo, Grogol, Mojolaban, Bendosari, dan Polokarto," terang Kepala Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Suprapto.
Untuk memenuhi kebutuhan pengungsi, BPBD telah melakukan koordinasi dengan sejumlah dinas terkait serta TNI/Polri. BPBD juga telah membuka tidak kurang dari 15 titik dapur umum untuk pengungsi.
“Pantauan terakhir untuk kawasan barat Bengawan Solo tinggi air masih stagnan, sedangkan untuk kawasan timur Bengawan Solo air semakin naik karena ada debit air berlebih dari anak-anak sungai yang tidak tertampung sehingga menyebabkan back water.”
Suprapto mengatakna, pihaknya sudah koordinasi denngan Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri. Jika volume air waduk terus meningkat maka pintu air akan dibuka. “Itu artinya gelontoran air dari waduk akan semakin menambah ketinggian air di hilir, termasuk di Sukoharjo," ujar dia.
Tak hanya di Sukoharjo, di Solo ratusan warga di sejumlah lokasi di sekitar Bengawan Solo juga telah mengungsi sejak semalam. Di Kawasan Losari, Semanggi, tak kurang dari 30 KK telah mengungsi karena ketinggian air di pemukimannya telah mencapai hampir 1 meter.
Hal serupa juga terjadi Pucangsawit, sekitar 70 KK meninggalkan rumahnya dan di Kelurahan Sewu sekitar 60 KK juga mengungsi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved