Belum juga membentuk pemerintahan koalisi, PDIP dan PKB sudah bersitegang dan saling menyindir. Hal itu terjadi saat berlangsungnya Deklarasi Jokowi-JK Pro TKI di Gedung Yayasan Tenaga Kerja Indonesia (YTKI), Kamis (05/06).
Belum juga membentuk pemerintahan koalisi, PDIP dan PKB sudah bersitegang dan saling menyindir. Hal itu terjadi saat berlangsungnya Deklarasi Jokowi-JK Pro TKI di Gedung Yayasan Tenaga Kerja Indonesia (YTKI), Kamis (05/06).
Bukannya menunjukkan kekompakan tapi dua politikus pendukung pasangan Jokowi-JK malah beradu mulut. Kejadian itu dipicu karena politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar mengaku tersinggung mendengar pidato Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rieke Diah Pitaloka.
Marwan Jafar yang menjabat Ketua Tim Nasional Pemenangan Jokowi-JK tersebut mengaku, berang lantaran Rieke cenderung menyerang kinerja Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar. Sementara Cak Imin adalah bos Marwan di PKB.
"Saya tidak terima kalau Cak Imin dinilai kurang serius dalam melindungi TKI. Cak Imin sudah sering melawat ke berbagai negara di Timur Tengah. Kuwait, Arab Saudi, Mesir untuk menyelesaikan berbagai kasus TKI di sana, kok bisa dibilang pemerintah kurang serius melindungi TKI," kata Marwan dengan nada tinggi.
Suasana deklarasi ini memang diwarnai sindir-menyindir antara Marwan dan Rieke. Dalam pidatonya, Ketua Penggalangan Buruh Dalam dan Luar Negeri untuk Pemenangan Jokowi-JK, Rieke mengaku, selalu disibukkan oleh persoalan menyangkut TKI sepanjang waktu.
Menurut Rieke, masalah TKI itu tidak boleh diangap enteng. Berdasarakan data pemerintah jumlah TKI di luar negeri sekitar tujuh juta orang. "Data yang diberikan selalu saja sekitar atau kira-kira, tidak pernah ada data yang pasti sehingga perlindungannya juga cuma sekitar," kata Rieke.
Rieke yang menjabat ketua Penggalangan Buruh Dalam dan Luar Negeri untuk Pemenangan Jokowi-JK menyebut, perlindungan kepada TKI tidak dilakukan secara serius oleh pemerintah.
"Saya bilang jangan lagi TKI disebut pahlawan devisa karena yang dihargai hanya devisanya, bukan orangnya. Dalam pemerintahan yang baru pada era Jokowi nanti, semua undang-undang yang menyangkut buruh akan dikerjakan cepat-cepat. Tidak seperti sekarang yang cenderung lambat, makanya mari pilih nomor dua, Jokowi," kata Rieke yang anggota Komisi IX DPR itu.
Marwan tidak terima pencapaian Menakertrans Muhaimin Iskandar tersebut diremehkan oleh Rieke. Menurut Marwan yang juga anggota Komisi V DPR tersebut, jasa Cak Imin dalam memberi perlindungan TKI sudah besar.
Marwan menyebut Rieke tidak pernah di dalam pemerintahan sehingga tidak tahu perjuangan melobi-lobi negara Arab untuk menyelamatkan para pekerja migran itu tidak mudah.
"Kalau orang PKB itu, Bahasa Arabnya bagus. Kalau PDIP kurang mengerti bahasa Arab sehingga tidak tahu isi negosiasi," kata Marwan.
Marwan mengaku melihat langsung kerja Cak Imin di Timur Tengah. Di Arab Saudi dan Kuwait, Marwan melihat sendiri Cak Imin melakukan berbagai negosiasi memperjuangkan TKI. "Anda tahu, negosiasi dengan orang Arab itu yang paling susah," kata Marwan.
"Mereka dengan enak menyalahkan orang lain, tak tahu sulitnya berada di dalam pemerintahan," kata Marwan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved