Banjir yang menerjang Kota Sungaipenuh, Jambi, membuat sedikitnya 100 kepala keluarga (KK) di beberapa desa, di kota itu terpaksa mengungsi. Hingga Rabu (06/04) pagi, warga belum bisa kembali kerumah mereka karena luapan air yang masih tinggi.
Banjir juga melumpuhkan aktivitas warga masyarakat. Selain banjir, longsor juga terjadi di beberapa desa di Kota Sungaipenuh. Longsor membuat akses ke beberapa desa terputus. Tidak ada korban jiwa akibat banjir tersebut, namun beberapa warga kehilangan rumah mereka akibat hanyut diterjang banjir.
Kepada pers, Kepala Bidang (Kabid) Tanggap Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sungaipenuh, Saifuddin Zuhri menjelaskan, banjir yang melanda Kota Sungaipenuh sejak Selasa (05/04) akibat meluapnya Sungai Batangmerao.Banjir ini merendam 5 desa di 3 kecamatan.
“Banjir menyebabkan 100 unit rumah warga di Desa Aur Duri, Kecamatan Pondok Tinggi. 1 unit rumah warga dan 3 unit sepeda motor juga hanyut di desa tersebut. Sedangkan di Desa Tanah Kampung, puluhan rumah dan puluhan hektare sawah terendam. Ketinggian banjir yang mencapai 60 cm membuat sebagian warga belum bisa kembali ke rumah mereka,” terang dia.
Ditambahkan Saifuddin, BPBD telah menyalurkan bantuan makanan dan obat-obatan kepada para korban, baik ke tempat pengungsian maupun ke tempat warga yang mengungsi ke rumah keluarga.
Namun, masih ada sebagian warga yang belum tersentuh bantuan karena desa mereka terisolasi akibat longsor yang menimbun ruas jalan. Dijelaskan, longsor terjadi di 10 titik atau lokasi. Enam lokasi longsor terjadi di Desa Aur Duri, Kecamatan Pondok Tinggi. Longsor menimbun beberapa ruas jalan, sehingga akses ke desa tersebut sulit. Sedangkan 4 lokasi longsor lainnya terdapat di Desa Simpang Tiga Rawan dan Renah Kayu Embun.
“Longsor menimbun badan jalan di Desa Aur Duri membuat jalan terputus. Warga terpaksa berjalan melalui jalan alternative hingga dua kilometer supaya bisa mencapai Kota Sungaipenuh. Material longsor belum bisa dibersihkan semua karena tidak ada alat berat. Hanya warga yang membersihkan material longsor menggunakan cangkul,” tandas dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved