Bencana banjir menerjang 6 desa di 3 kecamatan di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Banjir terjadi sejak Kamis (02/02) pagi, menyusul meluapnya, Sungai Kepekan, anak sungai Bengawan Solo.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo, Setyo Budiono, mengatakan, hujan yang mengguyur semalaman di Ponorogo mengakibatkan luapan banjir anak sungai Bengawan Solo menerjang desa di Kecamatan Kauman, Sukorejo dan Sampung.
Genangan air akibat luapan banjir anak Sungai Bengawan Solo mencapai ketinggian 70 cm di rumah warga. Selain rumah, air juga membanjir sawah warga/
Laporan sementara, rumah yang terdampak banjir mencapai puluhan unit dan beberapa hektar sawah.
Setyo menyebut, ada 6 desa di tiga kecamatan yang terdampak akibat banjir luapan anakan sungai Bengawan Solo.
Keenam desa itu yakni satu desa di Kecamatan Sampung, Desa Ringin Putih, dua desa di Kecamatan Kauman, Desa Maron, Desa Sumoroto, dan dua desa di Kecamatan Sukorejo, Desa Sidorejo serta Desa Sukorejo.
Budi menuturkan, meluapnya anak sungai Bengawan Solo sepanjang lima kilometer itu sudah menjadi langganan warga dalam tiga tahun terakhir saat musim penghujan tiba. Kondisi itu terjadi karena anak sungai Bengawan mengalami pendangkalan yang signifikan sehingga tidak bisa menampung air lebih banyak.
"Kondisi ini sudah menjadi langganan warga saat hujan deras. Air biasa menggenang rumah, jalan dan sawah," ungkap Budi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved