Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, ada beberapa tantangan yang bakal dihadapi lembaga kepolisian dan Kapolri ke depan. Yakni, sejumlah masalah tersebut sudah terjadi saat ini dan kemungkinan besar akan terulang lagi di masa mendatang.
"Masalah terorisme, konflik sosial, serta ke depan juga era digital maka tentu ada kejahatan masalah cyber," kata Badrodin di kampus Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta Selatan, Jumat (17/06).
Menurut Badrodin, sekelumit masalah tersebut tidak bisa ditangani dengan cara-cara konvensional karena locus delicti atau tempat kejadian perkara bisa kabur.
Selain itu, kata Badrodin, alat-alat bukti suatu kasus bisa jadi tidak sesuai dengan ketentuan di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana."Intinya butuh teknis tersendiri dalam penanganannya, ini yang harus kami hadapi," kata Badrodin.
Komisaris Jenderal Tito Karnavian tinggal menunggu persetujuan DPR untuk menjadi Kapolri. Sebelumnya pada Rabu (15/06) kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajukan nama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Tito Karnavianitu sebagai calon tunggal Kapolri ke DPR untuk menggantikan Badrodin Haiti yang habis masa tugasnya bulan ini.
Badrodin mengatakan, efisiensi anggaran juga penting untuk ditangani. Badrodin mengatakan tantangan ini pasti dihadapi Komisaris Jenderal Tito Karnavian ketika resmi jadi Kapolri.
Badrodin mengatakan, terkait dengan pergantian jabatan Kapolri, para petinggi Polri akan mengadakan rapat, Senin pekan depan. Rapat ini membahas rencana pergantian Kapolri.
© Copyright 2024, All Rights Reserved