Bakal calon Ketua Umum Partai Golkar, Aziz Syamsuddin, mengungkapkan, sudah ada komunikasi politik antar kandidat. Bahkan sudah mengarah pada kesepakatan tertulis. Namun Aziz tidak bersedia mengungkapkannya.
"Kesepakatan itu tentu rahasia," kata Aziz di Bali Nusa Dua Convention Hotel, Sabtu (14/05).
Namun Aziz menyatakan, menolak bila pemilihan Ketua Umum dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) akan dilakukan secara aklamasi. "Ya tidak, kalau saya lihat dari delapan calon tentu harus masuk putaran pertama dulu dan selanjutnya masuk putaran kedua," ujar Aziz.
Dari putaran kedua ini selanjutnya akan mengerucut pada beberapa nama terkuat. Di mana kandidat terkuat adalah yang berhasil mendapat dukungan 30 persen. "Di putaran kedua ini tentu akan terjadi koalisi-koalisi untuk menambah kekuatan," kata Aziz.
Sebelumnya, kemungkinan aklamasi pemilihan ketua umum Partai Golkar disampaikan oleh Ketua Komite Pemilihan, Rambe Kamarul Zaman. Rambe menjelaskan komitenya telah menyiapkan tiga skenario pemilihan.
"Pertama, bila bakal calon mendapat dukungan 30 persen atau lebih dan kandidat lain tidak mencapinya, maka bakal calon tersebut secara aklamasi akan menjadi ketua umum," kata Rambe.
Skenario kedua, bila ada dua bakal calon yang mendapat dukungan 30 persen atau lebih, maka akan dilkukan putaran kedua. Sekenario ketiga adalah bila kedelapan calon tidak mendapat dukungan 30 persen. Maka komite pemilihan akan memilih tiga kandidat sesuai nomor urut 1,2,3 dan dilakukan pemilihan putaran kedua.
© Copyright 2024, All Rights Reserved