Gunung Lokon belum stabil. Sepanjang Senin siang (18/07), erupsi masih saja terjadi. Dua letusan terjadi pada pukul 13.24 WITA dan 14.34 WITA. Letusan tersebut menyebabkan asap tebal membumbung hingga 600 meter dari bibir kawah Tompalaun dan tertiup angin kearah barat laut.
Dikatakan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, aktifitas Lokon belum stabil. “Aktivitasnya masih tinggi sehingga status belum bisa diturunkan dalam waktu dekat.”
Sebanyak tiga sekolah dasar (SD) di Kelurahan Kinilow, Kinilow 1 dan Kakaskasen 1, Kota Tomohon, tidak melakukan kegiatan belajar mengajar akibat erupsi gunung tersebut.
Di SD GMIM Kinilow dan SD Katolik Kinilow 1, Senin (18/7), kosong, tidak ada murid dan guru yang beraktivitas. Sedangkan, di SD GMIM Kinilow 1, kendatipun tidak ada murid, sejumlah guru tampak berada di ruang guru.
Aktifitas belajar mengajar dihentikan karena sebagian besar murid berada di lokasi pengungsian, sehingga tidak ada proses belajar mengajar. Selain itu sejumlah guru di sekolah tersebut juga mengungsi.
Sejauh ini, jumlah pengungsi total sebanyak 4.146 jiwa dengan rincian yang terelokasi mencapai sebanyak 3.026 jiwa dan yang belum terelokasi sebanyak 1.120 jiwa. “Dari 23 titik pengungsian, hanya 18 titik saja yang digunakan karena 5 titik lagi dirasa terlalu jauh oleh para pengungsi. Oleh karena itu, kami padatkan menjadi 18 titik saja," ujar Sutopo.
Sejauh ini, BNPB bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mengadakan rapat koordinasi dengan dinas atau instansi terkait di lokasi untuk membagi-bagikan makanan, mendirikan tenda-tenda pengungsian, melaksanakan pelayanan kesehatan, serta mengerahkan mobil dapur umum dan mobil toilet di lokasi pengungsian.
© Copyright 2024, All Rights Reserved