Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia bekerjasama dengan Departemen Kehakiman AS memperkenalkan aplikasi ponsel Help. Sesuai namanya, aplikasi ini berupa aplikasi tanggap darurat yang bisa dimanfaatkan untuk mengirimkan sejumlah informasi penting ketika pengguna dalam keadaan darurat.
Dengan menggunakan aplikasi Help, pengguna bisa mengirimkan lokasi, pesan teks, maupun pesan suara dengan cepat. Pesan tak hanya dikirim ke Polri, namun juga bisa dikirimkan kepada 5 orang terdekat yang sudah dikonfigurasikan sebelumnya.
Dalam mengembangkan Untuk mengembangkan aplikasi bernama Help tersebut, pihak kedutaan bekerjasama dengan International Criminal Investigative Training Assistance Program (ICITAP), yang merupakan bagian dari Divisi Kriminal Departemen Kehakiman AS untuk Indonesia.
"Kita membuat aplikasi ini selama kurang lebih 3 bulan dan dikerjakan oleh 4 orang developer in-house," kata Dina Ernawati, Program Manager Woman Leadership Development Project, ICITAP usai acara soft launch aplikasi Help di Jakarta, kemarin.
Untuk menciptakan aplikasi ini, Depkeh AS mengumpulkan sejumlah masukkan terlebih dahulu ke sejumlah lembaga pemerintahan di Indonesia. “Kita sudah berkeliling ke Kementerian, Kemenkes, Komnas perempuan, Komnas anak, Kemensos, bahkan ibu RT aja kita ajak bicara. Termasuk korban KDRT dan korban pemerkosaan," terang Dina.
Diterangkan, saat ini aplikasi tersebut berbentuk beta sehingga masih banyak penyempurnaan yang harus dilakukan. Namun setelah memasuki versi final dan sudah bisa digunakan, aplikasi Help akan diserahkan kepada Pemerintah Indonesia.
“Kita mengembangkan aplikasi ini untuk membantu pemerintah Indonesia, tentunya tidak akan kita pegang selamanya. Jadi pada saat sudah bagus dan sudah berjalan, kita akan mencari partner Pemerintah Indonesia yang tepat untuk kita hand-over," lanjutnya.
Begitu juga dengan masalah pemeliharaan aplikasi. Jika sudah dipegang oleh Pemerintah Indonesia, seluruhnya bukan lagi tanggung jawab ICITAP. "Selama masa pengembangan, kita yang akan melakukan maintenance. Tapi kalo sudah di handover ke Pemerintah Indonesia, mereka yang mengurusi maintenance-nya," tutupnya.
Duta Besar AS untuk Indonesia, H.E. Robert Orris Blake, mengakui bahwa pihaknya mendanai seluruh pengembangan aplikasi Help. “Sebenarnya dana yang dibutuhkan untuk membuat aplikasi ini sangatlah sedikit. Ini adalah hasil dari kreasi sumber daya manusia, untuk orang-orang Indonesia, katanya di saat yang sama.
© Copyright 2024, All Rights Reserved