Keterbatasan alat utama sistem pertahanan (alutsista) Tentara Nasional Indonesia (TNI) diakui langsung oleh Panglima TNI Marsekal Joko Subianto dalam acara HUT ke-61 TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma, Senin (9/4). Namun demikian, TNI tetap melakukan pengamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan penuh tanggungjawab, apapun resikonya. Akibat keterbatasan ini, di beberapa wilayah NKRI, khususnya di kawasan perbatasan dengan negara tetangga menjadi rawan.
Kejujuran Panglima TNI tersebut mendapat apresiasi dari kalangan Komisi I DPR, karena itu di masa depan perlu ada perencanaan strategis untuk memperbaharui alutsista TNI. "Saya sangat mengapresiasi kebijakan Panglima TNI menjaga kedaulatan NKRI, sekaligus memberi dukungan 100 persen bagi upaya TNI memperkuat alutsista, agar tidak dianggap sebelah mata oleh negara tetangga," kata Jeffrey Massie, anggota Komisi I DPR di Jakarta, Senin (9/4).
Walau alutsista TNI terbatas, namun secara terpisah, Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat (FPD), Boy W Saul, mengatakan jangan menganggap enteng kekuatan TNI karena rakyat Indonesia ada di belakangnya. "Iya, benar, kita sudah ketinggalan, dan (peralatan tempur kita) tidak memadai lagi, jika dibanding dengan Singapura maupun Malaysia. Tetapi, kekuatan kita tidak bisa lihat dari sisi itu. Sejak dulu kita diakui banyak negara di kawasan ini karena spirit dan semangat mempertahankan kedaulatan kita," ungkap Boy Saul.
Saat ini, masih menurut Saul, hanya semangata nasionalisme dan patriotisme anggota TNI yang diperhitungkan negara lain, Amerika sekalipun. "Prajurit TNI kita mempunyai semangat nasionalisme dan patriotisme yang tinggi untuk mempertahankan kedaulatan maupun menjaga perbatasan. Itu diakui oleh siapapun juga di kawasan ini. Amerika juga tahu itu," kata Saul lebih jauh.
Melihat kondisi alutsista TNI saat ini, Saul berharap TNI AL dan TNI AU mendapat prioritas dalam pengembangannya di masa yang akan datang. "Dua angkatan ini yang harus kita tingkatkan," desak Boy Saul. Pengadaan pesawat-pesawat dan kapal-kapal laut pengintai yang dilengkapi peralatan tempur khusus serta canggih harus segera dilakukan, secara bertahap.
© Copyright 2024, All Rights Reserved