Sejumlah elit Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berkumpul di rumah Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Jakarta, Rabu (19/02) malam. Pertemuan ini digelar pasca pengumuman Presiden Joko Widodo yang membatalkan pelantikan Komjen Budi Gunawan dan mengajukan calon Kapolri baru ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Dalam pertemuan itu, sejumlah petinggi PDIP hadir. Diantaranya Ahmad Basarah, Pramono Anung, Menteri Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly, politisi PDIP Herman Hery, dan Dwi Ria Latifa dari Komisi III DPR.
Hasil pertemuan tersebut, meski kecewa karena Jokowi tidak jadi melantik Komjen BG, PDIP menyatakan tetap menghormati keputusan presiden itu. "PDIP menghormati keputusan Presiden yang telah membatalkan pelantikan Budi Gunawan sebagai Kapolri dan mengusulkan Badrodin Haiti sebagai calon Kapolri yang baru," terang Wakil Sekretaris Jenderal Ahmad Basarah usai pertemuan.
Sementara itu politisi PDIP lainnya, Dwi Ria Latifa menyatakan PDIP tetap mendukung Jokowi, meski kecewa pelantikan BG yang selama ini didorong PDIP telah dibatalkan. "Kita pada prinsipnya mendukung pemerintahan Jokowi," kata Dwi Ria.
Ia menegaskan, Jokowi adalah kader PDIP dan PDIP juga mendukung semua keputusan Jokowi, termasuk juga keputusan Jokowi soal penunjukan 3 Pelaksana tugas (Plt) pimpinan KPK.
"Kita tetap mendukung semua keputusannya Pak Jokowi, karena posisinya menyelamatkan KPK secara institusi, PDIP taat kepada hukum yang berlaku," tutur Dwi Ria.
PDIP akan melihat apakah ada konstitusi partai yang dilanggar oleh Jokowi terkait sikapnya yang bertentangan dengan PDIP. "Ya Pak Jokowi kader kita juga. Kalau memang ada yang dilanggar ya kita lihat dulu, apa yang dilanggar dari konstitusi partai," tanggap Dwi Ria.
© Copyright 2024, All Rights Reserved