Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Dirut PLN Nur Pamudji mendapat anugerah Bung Hatta Award dari Perkumpulan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA). Kedua tokoh ini dianggap berperan aktif dalam melawan korupsi.
Menanggapi perhargaan ini, Ahok menyatakan bahwa tindakannya tersebut biasa-biasa saja sehingga merasa tidak layak mendapatkan penghargaan. Ahok merasa hanya menjalankan tugas sebagaimana mestinya.
"Ini kan konyol, masa saya hanya melakukan tugas seperti yang seharusnya tetapi kemudian malah dikasih penghargaan? Kan seharusnya penghargaan diberikan jika melakukan pekerjaan selain pekerjaan yang semestinya dia lakukan," kata Ahok saat memberikan sambutan saat Malam Penganugrahan Bung Hatta Anti-Corruption Award 2013 di Graha Niaga, Jakarta, Kamis malam (31/10).
Menurut Ahok, kalau dirinya diberikan ini karena kiprahnya di DKI Jakarta, seharusnya Jokowi yang pantas terima ini. Tapi dewan juri bilang kalau Jokowi sudah terima penghargaan ini tiga tahun lalu. “Jadi ya terpaksalah saya terima penghargaan ini," ujar Ahok.
Dirut PLN Nur Pamudji juga merasa bahwa dia hanya menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Namun hal inilah yang dirasa telah jarang dilakukan orang sehingga mendapatkan penghargaan.
"Penghargaan ini menurut saya bukan semata-mata untuk saya pribadi, tetapi kepada seluruh jajaran PLN dan juga Tim Inti PLN No Suap yang kebetulan semua saya ajak ke sini," kata Nur Pamudji.
Menurut Pamudji, terdapat tiga macam korupsi yang sering menggoda pegawai PLN. Pertama adalah korupsi kecil yang berkaitan dengan pelayanan, seperti petugas meminta uang tambahan kepada pelanggan ketika pelanggan hendak menambah jaringan. Kedua adalah yang terkait dengan pengadaan barang yang pada akhirnya dapat memunculkan gratifikasi. Dan yang terakhir atau ketiga adalah korupsi besar yang sebenarnya hampir tidak terlihat seperti korupsi karena berlindung pada payung hukum yang jelas seperti yang terkait dengan anggaran.
Dewan juri yang melakukan penilaian yakni Betti Alisjahbana, Achmad Santosa, Agung Pambudhi, Rikard Bangun, dan Luky Djani. Seluruh dewan juri sepakat bahwa untuk tahun 2013 kedua tokoh dinilai mampu secara tegas melawan korupsi dan membawa serta jajarannya dalam institusi untuk tidak terlibat korupsi.
"Kalau Pak Ahok kami salah satu terobosannya adalah rapat anggaran yang diunggah di YouTube dan Pak Nur dengan program PLN No Suap-nya. Keduanya adalah ide brilian yang melawan korupsi," kata Betti Alisjahbana.
© Copyright 2024, All Rights Reserved