Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih tak habis pikir, meski telah dievaluasi berulang kali, masih saja ada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI yang menganggarkan kegiatan dengan usulan dana fantastis. Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga, serta Dinas Pekerjaan Umum merupakan SKPD yang paling banyak menganggarkan program dengan anggaran tak masuk akal.
“Terus terang ya, tahun ini kan pertama kali masuk pakai sistem e-budgeting, saya tekan SKPD," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (15/05).
Beberapa anggaran yang dirasa Ahok tak masuk akal adalah renovasi Gelanggang Olahraga (GOR) Velodrome senilai Rp409 miliar, perbaikan jalur pedestrian senilai Rp30 miliar, serta rehabilitasi total GOR Pancoran senilai Rp48 miliar.
Ahok tak yakin bahwa anggaran itu dipergunakan untuk pembangunan stadion berkelas internasional. Pasalnya, hingga kini DKI belum memiliki GOR kecamatan yang bertaraf internasional. Bahkan, beberapa waktu lalu GOR Koja sempat ambruk.
Ahok membandingkan, untuk membangun sebuah GOR bertaraf internasional, hanya membutuhkan anggaran senilai Rp46 miliar. “Jadi memang harga satuan ini, SKPD kemarin banyak yang main, seperti rehabilitasi GOR. Modal seperti itu yang mau saya kunci, kami mau cari konsultan yang jujur, karena selama ini oknum konsultan ikutan main sama SKPD," ujar dia.
Ahok mengaku telah menginstruksikan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Heru Budi Hartono untuk mengunci serta memangkas anggaran fantastis itu.
Ia mengatakan, bakal mengalihkan sejumlah anggaran itu untuk program unggulan lainnya, seperti pemberian modal kepada PT Transjakarta untuk membeli bus. "Buat beli truk sampah juga, lebih jelas kan, daripada anggaran dimainin semua. Pembangunan jalur pedestrian juga mainin semua harga satuannya enggak masuk akal, kami sudah tahu kok, pelajari semuanya," tandas Basuki.
© Copyright 2024, All Rights Reserved