Presiden Asian Development Bank (ADB) Takehiko Nakao memuji pemerintah Indonesia atas kebijakan ekonomi yang telah diambil di tengah ketidakpastian keuangan global. ADB memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,1 persen pada tahun ini.
Pujian ini disampaikan Nakao usai diterima oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (01/02) pagi. “Saya sangat terkesan dengan komitmen kuat pemerintah terhadap reformasi kebijakan yang membuat bertambahnya kepercayaan pasar dan lebih banyak rakyat Indonesia memperoleh manfaat peningkatan ekonomi,” kata Nakao.
Seiring dengan terus membaiknya investasi swasta dan masih kuatnya tingkat konsumsi di Indonesia, ADB memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,1 persen pada 2017, atau naik dari 5,0 persen tahun 2016 lalu. Sementara laju inflasi yang tahun lalu 3,5 persen dan diperkirakan akan naik tipis ke 4 persen tahun ini.
Presiden ADB itu menyampaikan keyakinan akan prospek ekonomi Indonesia dan menegaskan dukungannya bagi upaya pemerintah Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Nakao juga mendukung serangkaian reformasi kebijakan di berbagai bidang yang ditujukan untuk meningkatkan investasi, memperkuat daya saing, dan mendiversifikasi perekonomian.
Program-program tersebut di antaranya 14 Paket Kebijakan Ekonomi yang telah dikeluarkan sejak September 2015 lalu, program tax amnesty, pengembangan sumber energi bersih, pengembangan sektor keuangan inklusi, juga program pendidikan dan pelatihan vokasional.
Berkaitan dengan pendidikan vokasional, Nakau mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan ekses, mutu, dan relevansi program pendidikan agar sesuai dengan dengan kebutuhan dunia kerja. Untuk itu, Nakao dijadwalkan akan mengunjungi beberapa politeknik di bidang perkapalan dan elektronik yang menerima bantuan ADB di Surabaya.
Sementara itu Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengemukakan, bagi Presiden ADB Takehiko Nakau ini adalah kunjungannya yang ketiga kali ke Indonesia. Kunjungan kali ini dimaksudkan untuk melihat perkembangan pembangunan di Indonesia dan sekaligus untuk menyampaikan pemikiran-pemikiran dari ADB, dan apa-apa yang didukung baik dari sisi konsep pembangunannya sendiri, maupun dari sisi dana pembangunan.
Dalam pertemuan itu, menurut Menkeu, Presiden Jokowi menjelaskan berbagai hal yang berhubungan dengan kemajuan perekonomian Indonesia, serta tantangan Indonesia saat ini dan ke depan.
“Dari mulai kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi, memperbaiki infrastruktur, program tax amnesty, dan juga program untuk menyelesaikan atau mengurangi kesenjangan maupun kemiskinan yang merupakan fokus dari pembicaraan yang cukup besar,” ujar Sri Mulyani.
Ditambahkan Menkeu, Presiden juga memberikan contoh mengenai Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan bagaimana targetnya kepada masyarakat, terutama kelompok miskin.
© Copyright 2024, All Rights Reserved