Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan ada 8 pekerjaan rumah yang masih menjadi masalah bangsa yang tersisa sejak Indonesia merdeka hingga saat ini. Jika masalah itu mampu diselesaikan, Indonesia akan menjadi negara maju dan kuat.
Hal itu disampaikan SBY saat menjadi pembicara pada Seminar Internasional bertajuk “Memaknai 70 Tahun Kemerdekaan Indonesia di Tengah Dunia yang Berubah dalam Perspektif Sejarah," di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI) Depok, Kamis (20/08).
Dikatakan Ketua Umum Partai Demokrat itu, masalah pertama adalah soal ideologi, dimana saat ini, negara ditantang ideologi lain. SBY menegaskan, Pancasila merupakan yang terbaik dan kedepannya harus menjadi “living idologi” bukan dogma. Pancasila harus menjadi ideologi hidup dan mampu menjawab tantangan bangsa kedepannya. “Saya sudah pelajari ideologi bangsa lain dan meyakini Pancasila merupakan yang terbaik," ujar SBY.
Kedua, adalah demokrasi merupakan yang terbaik dibanding sistem lain. Islam dan demokrasi di Indonesia harus bisa sejalan. Demokrasi dan pembangunan ekonomi, saling memperkuat. Kebebasan dan keamanan sama pentingnya dan pemilu dan pilkada harus semakin berkualitas dengan melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa. “Pemilu jangan jadi lautan politik uang," ujar SBY.
Masalah ketiga, adalah tentang sistem tata negara dan pemerintahan. “Ini saya meyakini sistem presidensial merupakan yang terbaik, tentunya dengan check and balances diharapkan akan mampu menjalankan pemerintahan dengan baik."
Keempat, sistem ekonomi yang perlu diperhatikan adalah dengan menerapkan ekonomi pasar yang berkeadilan sosial dengan tetap menjaga peran pemerintah secara proporsional.
Kerja sama internasional ekonomi diniscayakan tanpa mengorbankan kepentingan nasional, dan berorientasi pada peningkatan taraf hidup rakyat. Bukan atas retorika ideologis dan nasionalisme sempit.
Masalah kelima, tentang model pembangunan yang dipilih. Menurut SBY, pilihan terbaik adalah pembangunan berkelanjutan menuju pertumbuhan dengan keseimbangan.
Keenam, masalah persatuan nasional. Yang perlu diperhatikan dalam soal ini adalah kesimbangan antara nasionalisme dan internasionalisme serta semangat rasa, dan ikatan identitas kedaerahan, serta dengan memperkuat toleransi dan harmoni kehidupan bermasyarakat.
Ketujuh kedaulatan dan keutuhan wilayah. “Dalam hal ini negara tak boleh lengah karena masih gerakan pemisahan yang terjadi di dunia. Untuk itu, negara harus bersikap bijak dan tegas," tegasnya.
Masalah kedelapan, adalah kebijakan luar negeri dan hubungan internasional. “Kita telah menetapkan NKRI harga mati. Ini harus dilaksanakan secara cerdas dengan menerapkan strategi kebijakan dan aksi yang tepat serta efektif. Tentunya globalisasi hadapi ancaman dan tantangan serta peluang," tandas SBY.
© Copyright 2024, All Rights Reserved