Pemerintah Indonesia bersama lima negara yaitu Australia, Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, dan Selandia Baru sepakat untuk mengantisipasi bersama dampak konflik bersenjata yang terjadi di Marawi, Filipina, meluas ke negara sekitarnya. Kesepakatan itu dicapai dalam Sub-Regional Meeting on Foreign Terrorist Fighters and Cross Border Terrorism (SRM FTF-CBT) di Manado pada Sabtu (29/07) lalu.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Senin (31/07), mengatakan, gejolak di Marawi, jika tidak diantisipasi, berpotensi menyebar ke wilayah Indonesia, mengingat lokasi Marawi berdekatan dengan perbatasan Indonesia.
“Saya ajak mereka (lima negara) bantu Filipina supaya selesai, kalau tidak, nanti bisa merambat ke Indonesia," tutur Wiranto.
Menko Polhukam ini menjelaskan, dalam pertemuan multilateral tersebut disepakati lima hal penting. Pertama, pembentukan forum tentang FTF dalam rangka memperkuat kerja sama berbagi informasi dan kerja sama antara penegak hukum dan badan intelijen.
Kedua, dorongan kerja sama di antara enam negara dan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang memberikan layanan media sosial, video file sharing dan messaging.
“Jadi perusahaan-perusahaan sosial media ini nantinya ikut membantu kami mencari keberadaan teroris atau menangkal secara langsung,” ujar Wiranto.
Ketiga, studi komparatif hukum terkait terorisme yang berlaku di masing-masing negara. Keempat, penguatan kerja sama antara lembaga untuk penanggulangan kegiatan pendanaan kegiatan terorisme.
Terakhir, peningkatan kerja sama di antara badan imigrasi dalam rangka pengawasan perbatasan terpadu. “Pertemuan ini juga menyepakati bahwa akan ada pertemuan sub-regional selanjutnya yang akan diselenggarakan pada tahun 2018,” ucapnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved