Sebanyak 300 Guru Besar Emeritus/Non PNS mendeklarasikan dukungan mereka bagi Prabowo Subianto sebagai calon Presiden RI 2014-2019 mendatang. Prabowo dinilai sebagai putra Indonesia yang bisa mencermati kondisi bangsa saat ini untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju.
Mereka yang menjadi inisiator deklarasi antara lain, mantan rektor Unpad Bandung Yuyun Wirasasmita, mantan ketua Forum Rektor 2013 Laode Masihu Kamaludin, Presidium ICMI Nanat Fatah Nasir, Rektor Uhamka Suyatno, dan mantan anggota DPR Marwah Daud Ibrahim.
Guru Besar Emeritus Universitas Padjajaran Prof DR Yuyun Wirasasmita menuturkan, pihaknya tertarik dengan gagasan Prabowo dalam bidang akademis. Rasa nasionalisme tinggi yang dimiliki Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut dinilai sebagai modal besar untuk memimpin bangsa ke depannya.
“Ada kontak dengan dunia akademis, jadi mengundang saya penasaran, suatu parpol yang ngontak dunia akademik," ujar Yuyun di sela-sela acara deklarasi di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Rabu (02/04).
Yuyun menegaskan dukungan dirinya dan rekan-rekannya terhadap Prabowo bukanlah rekayasa. “Kami guru besar tidak bisa dibodohi, dan tidak berpura-pura. Kami sudah menemukan putra Indonesia yang bisa mencermati kondisi bangsa saat ini untuk mewujudkan Indonesia yang maju," tegasnya.
Prabowo sendiri mengaku tidak menduga bakal didukung ratusan akademisi. Dia mengaku tersanjung atas deklarasi 300 guru besar dan ratusan cendekiawan lain yang menyampaikan amanah kepadanya. “Saya sangat terhormat untuk berbakti menjadi presiden 2014-2019," ujar Prabowo di Jakarta, Rabu (02/04).
Ia mengatakan, Indonesia sudah dalam keadaan darurat kesejahteraan. Karena sejak merdeka selama 69 tahun lalu, rakyat Indonesia masih terjerat kemiskinan.
Kemiskinan yang melanda Indonesia juga dapat dilihat dari nilai tukar mata uang. Pada 1974, katanya, 1 dolar AS sama dengan 360 yen atau setara Rp416. Sekarang 2014, harga 1 dolar AS sama dengan 103 yen atau setara Rp12 ribu. Artinya, yen menguat 300 persen dan rupiah melemah 3000 persen. Perbedaan yen dengan rupiah sekitar seribu persen. "Kita mengalami proses pemiskinan. Ke mana kekayaan itu mengalir?" ujar Prabowo.
© Copyright 2024, All Rights Reserved