Aktivitas vulkanik gunung Merapi di Magelang, Jawa Tengah kembali menunjukkan peningkatan. Padahal aktivitas itu sempat turun. Namun, dalam dua hari terakhir, data seismik gunung api paling aktif di pulau Jawa itu kembali naik. Namun sejauh ini, Merapi masih tetap berstatus waspada.
Demikian diungkapkan oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono, Rabu malam (20/10). Dari catatan seismik pada Selasa (19/10) lalu, PVMBG merekam terjadi 17 gempa vulkanik. Sedangkan, gempa fase terjadi sebanyak 200 kejadian. Adapun, gempa guguran mencapai 54 kejadian.
Sedangkan sepanjang Rabu (20/10) kemarin, aktivistas vulkanik Merapi naik drastis. PVMBG merekam terjadinya 34 gempa vulkanik, dua kali lipat dibandingkan Selasa. Gempa fase juga demikian. Tercatat sebanyak 384 kejadian, sedangkan gempa guguran sebanyak 55 kejadian. “Itu merupakan catatan kejadian seismik hingga Rabu pukul 19.00 WIB,” ujar Surono.
Diterangkannya pula, deformasi dominan sebesar 85 mm/hari ke arah selatan. Sedangkan kearah lain kurang dari 10 mm/hari. “Setelah dalam dua hari relatif menurun, seismisitas pada hari ini naik kembali.
Surono menambahkan, deformasi secara kumulatif, sudah memendek 1,2 m dalam dua bulan terakhir. “Status masih tetap waspada,” ujar dia.
Dikatakan Surono pula, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan empat pemerintah kabupaten yang ada di sekitar Merapi melalui dinas-dinas terkait. “Kami meminta meningkatkan kesiapsiagaan untuk antisipasi perkembangan Merapi secara tiba-tiba,” ujar dia.
Serahkan Pemerintah
Sementara itu, Mbah Maridjan, kuncen penjaga Gunung Merapi, yang ditemui oleh Tim Asisten Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana (SKP BSB) Rabu (20/10), menyambut baik sikap antisipatif pemerintah terkait meningkatnya aktifitas Merapi.
Dalam diskusi dengan tim SKP BSB yang terdiri dari Ir. Anwar, M. Syahrir SH, Depta SH, Maridjan menyerahkan sepenuhnya penanganan Merapi kepada kebijakan pemerintah. "Mbah Maridjan menyambut baik kedatangan tim SKP untuk pemantauan kondisi terakhir Merapi," ujar Anwar.
Terkait dengan kondisi Merapi saat ini, Maridjan menyerahkan sepenuhnya kepada otoritas pemerintah yang berwenang untuk menentukan status Merapi. "Silahkan pemerintah berwenang mendisseminasi informasi tersebut ke masyarakat," ujar Anwar menirukan Maridjan.
Diterangkan tim dari kantor SKP BSB, jika kemudian status Merapi terus meningkat dan mengharuskan dilakukan pengungsian masyarakat di sekitar Merapi, Mbah Maridjan menyerahkan sepenuhnya bagi masyarakat untuk memilih.
Apakah akan mengungsi atau tetap di lokasi sesuai dengan penilaian masing-masing masyarakat. Yang pasti, Maridjan mendukung sepenuhnya usaha-usaha pemerintah untuk melakukan pengaturan pengungsian dan penyelamatan warga.
© Copyright 2024, All Rights Reserved