Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan membuka Kongres ke-XIX Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII di Palu, Sulawesi Tengah, yang digelar 15-19 Mei 2017. Jokowi dijadwalkan terbang dari Beijing, China, Besok, Selasa dini hari (16/05).
Ketua Panitia Nasional Kongres, Yakin Simatupang, mengatakan, panitia telah mendapat konfirmasi dari protokoler presiden. Selain itu, berdasarkan pantauan di lokasi kongres, Masjid Agung Darussalam Palu, sejumlah personel Pasukan Pengamanan Presiden dan Tentara Nasional Indonesia sudah melakukan gladi resik pengamanan kedatangan Jokowi.
"Pak Jokowi akan tiba pukul 01.00 WITA dini hari untuk melakukan pembukaan kongres pada pukul 08.00 WITA pada pagi hari," kata Yakin di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (15/05).
Kongres yang agenda utamanya adalah pemilihan Ketua Umum PB PMII periode 2017-2019 itu dimulai sejak hari ini. Sejumlah pejabat negara dijadwalkan hadir pula guna memberi kuliah umum kepada para mahasiswa anggota PMII yang datang dari seluruh Indonesia.
Di antaranya yakni, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang akan menyampaikan materi Deradikalisasi Agama di Kampus Sebagai Komitmen Konsensus Bernegara, Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Bahrullah Akbar, Wakil Ketua Badan Anggaran DPR Jazilul Fawaid, dan Ketua MPR Zulkifli Hasan yang akan menyampaikan materi Akuntabilitas dan Transparansi dalam Penggunaan Anggaran oleh Pejabat Negara.
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo akan menyampaikan materi Pemerataan Pembangunan Untuk Keadilan, serta Ketua Dewan Perwakilan Daerah sekaligus Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang.
"Hanya Pak Ignasius Jonan, Menteri ESDM, yang akan memberi materi Tantangan dan Peluang Masa Depan Energi, yang meminta penyampaian materinya dijadwal ulang menjadi tanggal 19 Mei," kata Yakin.
Kongres ke-XIX PB PMII sendiri mengambil tema Meneguhkan Konsensus Bernegara Untuk Indonesia Berkeadaban. Yakin menyampaikan, tema diambil mengingat belakangan, pandangan-pandangan liar anti-Pancasila yang inkonstitusional, bermunculan. "Momen kongres akan digunakan untuk menegaskan bahwa konsensus bernegara, yaitu Pancasila, adalah final, harga mati," pungkas Yakin.
© Copyright 2024, All Rights Reserved