Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengundang Presiden RI ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membahas persoalan ekonomi dan masa depan ekonomi di Indonesia. SBY menyampaikan pandangan dan gagasannya terkait Visi Perekonomian Indonesia ke depan.
“Saya sangat senang diundang oleh Kadin, untuk diskusi dalam sektor ekonomi, terutama di bidang investasi dan bisnis saat ini dan dimasa yang akan datang,” ujar SBY di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (03/03).
Pertemuan ini dihadiri pebisnis anggota Kadin ini. Selain Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P Roeslani juga hadir para Wakil Ketua Umum Kadin dari berbagai bidang. SBY dalam pertemuan ini berbagi saran, dan pandangan kepada para pemimpin bisnis, khususnya di Kadin. Namun, Ketua Umum Partai Demokrat itu mengatakan, dirinya tetapi tidak dalam posisi melakukan kritik terhadap kebijakan ekonomi pemerintah saat ini.
“Tentu saya tidak akan bicara arah dan program pemerintah. Yang patut bicara itu adalah Presiden Jokowi dan menterinya. Saya tidak kapasitas dan bisa salah. Jadi saya mohon tidak diminta untuk mengkritisi pemerintah,” ujarnya.
SBY mengungkapkan, baik sebagai pemimpin pemerintahan, pemimpin politik, pemimpin bisnis hampir semua mengalami masa pasang surut.
“Meskipun saya tidak pernah jadi pemimpin bisnis, tapi pernah pimpin politik, pemerintah, militer, jadi saya mengenal perekonomian, investasi dan bisnis, termasuk jika ambil keputusan ekonomi,” ujar SBY.
SBY menyebut, sebagai pebisnis, khususnya di Kadin menjadi banyak pilihan apakah ingin berbisnis di sektor lokal, nasional atau Internasional. “Apakah teman pilih di lokal, nasional, bisnis di APB dengan jangka pendek tentunya, atau juga ingin di MEA, ASEAN, termasuk China atau malah tingkat dunia. Itu pilihan,” ujarnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved